Alur proses pehyulingan air laut menjadi air tawar menggunakan sistem osmosis balik atau Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dalam pemurniannya. Proses pengolahan air ini dengan teknologi ini telah terbukti mampu menyaring garam-garam dalam ukuran sangat kecil.
Dengan proses penyulingan air ini air laut langsung menjadi tawar yang bisa dikonsumsi. Teknologi pengolahan air ini mampu mengolah setiap tetesnya melewati beberapa unit elemen mesin dengan proses penyaringan air.
Air laut melalui pipa dengan kedalaman satu meter dari permukaan laut disedot dengan pompa untuk disaring dan terlebih dahulu dipisahkan dari benda pengotor seperti partikel padatan, plangton, pasir, dan lainya.
Proses kerjanya alat pengolahan air laut menjadi air minum ini memang cukup rumit dan sangat detail.
Dalam unit sand filter air asin atau air payau disaring dari pasir yang ikut terbawa dalam air setelah terbebas dari partikel pengotor air ditampung dalam sebuah tangki penampung (tandon)
Agar air tersebut dapat benar-benar bersih maka perlu beberapa tahap penyaringan air, pada elemen cartridge filter air laut kembali disaring. Ini merupakan proses penyaringan akhir untuk partikel padatan dan mampu menyaring partikel dengan ukuran terkecil sekalipun.
Komponen utama instalasi pemurnian air ini adalah mesin Reverse osmosis air laut. Di dalam unit ini air tawar dan air asin dipisahkan dengan menggunakan membran semi permiabel. Aliran air akan berbalik yakni dari air asin ke air tawar melalui membran semi perniabel bila diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosisnya.
Di dalam unit ini air laut dimurnikan. Semula yang berasa asin dapat dinetralkan sehingga menjadi tawar. Mesin pengolahan air ini dengan memanfaatkan membran yang dapat membuang ion-ion penyebab rasa asin sehingga diperoleh air tawar. Sementara ampas dari hasil sisa garam kembali dibuang ke laut.
Air yang dihasilkan instalasi pemurnian ini memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh. Kandungan mineral yang dihasilkan dari fasilitas pemurnian ini memakai standar internasional jadi aman dikonsumsi.
Proses sterilisasi air untuk membasmi kuman dan mikroorganisme pemurnian air tersebut menggunakan klorin dengan konsentrasi tertentu. Kandungan klorin diperiksa setiap harinya. Kandungan klorin yang digunakan masih di bawah standar yaitu 0,2 ppm. Atau juga bisa menggunakan lampu UV. Sehingga air langsung bisa diminum tanpa perlu dimasak.
Alat penyuling air minum ini sendiri ada berbagai tipe dengan kapasitas produksi pengolah mulai 5.000 liter/ hari hingga 60 ribu liter/ hari atau lebih besar lagi sesuai permintaan.